Kunjungi Facebook saya

Profil Facebook Agung K. Saputra

13 Januari, 2009

KEAJAIBAN BERSEDEKAH

Pagi ini istri saya berkata pada saya, : “ Kita ngeluarin uang …. rupiah untuk sumbangan sukarela, eh dikembalikan sama Gusti Allah … rupiah (3 x lipatnya)”.


Memang beberapa hari yang lalu, dikala hujan lebat mengguyur Surabaya, kita kedatangan teman-teman mahasiswa. 2 orang cewek naik sepeda motor, ber-jas hujan datang ke rumah dalam rangka mengumpulkan donasi untuk sebuah kegiatan mahasiswa. Sempat muncul dilema diantara saya dan istri, mau kasi berapa nih… Maklum bulan ini cash flow kita agak seret dari biasanya, walaupun penghasilan sebenarnya juga lumayan, namun pengeluaran juga lumayan. Mau diberi berapa yah…??? Mau diberi banyak nanti mengurangi kas kita, padahal kebutuhan sebulan kedepan masih banyak juga. Mau dikasi sedikit ya kasihan… Kenapa kok kasihan ??? Oya kami dulu selama jadi mahasiswa juga pernah berlaku seperti itu. Artinya mencari dana, sumbangan untuk kebutuhan kegiatan yang diselenggarakan kelompok mahasiswa. Menembus hujan angin panas terik siang malam, menghadap para “pejabat” untuk beberapa rupiah sumbangan, bahkan pernah menjual kerajinan untuk dijual kembali, bikin bazar pakaian bekas dll. Jadi kami tahu persis bagaimana rasanya mencari sumbangan seperti 2 adik mahasiswa tersebut. Dan kami tau rasanya ketika uang tersebut bisa mencykupi untuk kelancara kegiatan kami, rasanya puas banget, walopun sebenarnya ndak ada hubungannya.

Singkat cerita akhirnya kami berikan beberapa rupiah, yang menurut kami cukup, artinya tidak terlalu sedikit, tapi juga tidak membabi-buta membebani kas kami. Dengan berdoa didalam hati dan memantapkan keikhlasan agar uang tersebut berguna. Relakan saja, ikhlas memberi tanpa tendensi apapun. Beberapa hari berselang kami sudah lupa kejadian tersebut. Kira-kira 3 hari yang lalu istri saya “menemukan” sejumlah uang di ruang prakteknya dalam amplop, yang rupanya secara diam-diam diberikan (ditaruh di meja praktek tanpa sepengetahuan) oleh pasien istri saya yang notebene keluarga sendiri. Dia adalah pasien rutin akupunktur istri saya. Namanya saudara ya tidak pernah kita tarik biaya. Rupanya pagi itu beliau ada rejeki, dan diam-diam diberikan ke istri saya, karena kalau diberikan langsung jelas akan ditolak.

Tepat kemarin istri saya terima pasien adik kelas di universitas yang sekarang sudah bekerja, mau berobat. Namanya teman pasti juga tidak mungkin kita tarik biaya. Ya sudah dilayani dengan ikhlas saja. Tanpa diduga pada akhir berobat dia berikan uang, dan meminta agar tidak ditolak, karena toh itu ditukar oleh perusahaan tempat kerjanya. Lumayan juga jumlahnya.

Jadi kesimpulannya (seperti makalah saja), bila kita bersedekah dengan ikhlas, dan rela maka Tuhan pasti akan memberi yang terbaik dari tempat yang tidak kita duga.

Hanya ada satu hadiah bagi orang yang memberi kebahagiaan kepada orang lain, yaitu KEBAHAGIAAN. (dipopulerkan oleh Mario Teguh)
Tidak ada orang yang dipersulit (oleh Allah) gara-gara bersedekah (dengan ikhlas). Bersedekah ibarat berinvestasi, kelak kita akan menuai hasil berlipat, mengenai waktunya kapan dan wujudnya apa, rahasia Allah. (dipopulerkan Ustad Yusuf Mansyur)
Bersedekahlah dari kekuranganmu bukan kelebihanmu. Bila tangan kananmu memberi (bersedekah) jangan ada orang lain yang tahu, bahkan tangan kirimu sendiri (Jesus Christ on Holy Bible)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Hai Gung, piye kabarmu? sido nuk yk ga?
Eh, tuh yang untuk bersedekah emang beneran karena kita sudah bersedekah dan kita kemudian akan mendapat balasannya? Gimana kalo semua yang kita lakukan di dunia ini ternyata berpola 'random order', berdasarkan pada 'kehendak bebas' yang dimiliki tiap orang? Artinya bahwa yang kita lakukan pada orang lain, baik atau buruk, tidak akan kembali kepada kita. Karena kita mendapat rejeki/keburukan pada momen yang tepat, yang kemudian kita definisikan sebagai 'balasan' karena kita sudah berbuat baik/buruk sama orang.. We can't proof the chain, can we?